- Arif Syarifuddin - |
Menjalani debut yang kurang mengesankan akibat membuat gol bunuh diri saat bertamu ke kandang PSIS Semarang di partai pembuka kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, sempat membuat mental Arif Syarifuddin atau yang biasa disapa Acong drop. Apalagi, akibat gol bunuh diri yang dibuatnya, PSCS harus menelan kekalahan di partai pembukanya.
Namun berkat dukungan seluruh pemain maupun pelatih, debut awal yang dirasa kurang manis tersebut, berlahan mulai hilang. Kekalahan perdana ketika bertamu di PSIS, terbayar lunas saat menjalani partai tandang kedua melawan tuan rumah Persiku Kudus. Hasil positif dengan merebut tiga poin ini, kembali mengangkat moral Acong.
“Saya merasa sangat bersalah waktu itu. Namun itulah pertandingan. Saat itu teman-teman maupun pelatih langsung mensuport saya untuk bangkit. Sehingga saya pun tidak terlalu lama larut dihantui rasa bersalah. Namanya sepakbola, terkadang kesalahan yang tidak disengaja pun bisa saja terjadi. Tinggal bagaimana kita meminimalisir agar tidak terjadi kesalahan,” kata Acong kepada SatelitPost, Senin (8/4).
Acong yang berposisi sentral di jantung pertahanan PSCS, terus mendapat kepercayaan dari pelatih untuk menahan gempuran serangan-serangan lawan. Kepercayaan pelatih tersebut, tak disia-siakan oleh Acong. Ia selalu tampil brilian dalam menjaga lini pertahanan PSCS.
“Saya sangat bersyukur karena selalu jadi starter dalam setiap pertandingan. Dari delapan laga yang sudah dijalani PSCS, saya hanya absen ketika melawan Persip Pekalongan akibat akumulasi kartu. Tentunya kepercayaan yang telah diberikan pelatih, akan selalu saya jaga. Sehingga tim ini bisa selalu memetik hasil positif dalam setiap laga,” kata pria kelahiran Kuningan, 32 tahun silam.
Acong membeberkan, kondisi internal PSCS yang sangat bersahaja dan sangat kental kekeluargaannya, membuat seluruh pemain sangat nyaman. Hal inilah yang membuat pemain sangat kompak ketika berada di lapangan.
Menurut dia, sebuah tim yang dihuni pemain-pemain top sekalipun, belum tentu hebat. Namun jika sebuah tim dihuni pemain yang memiliki talenta biasa tetapi semangat kebersamannya tinggi, justru akan menjadi tim yang amat menakutkan. Apalagi jika tim dihuni pemain top didukung kondisi intelnal yang kompak, maka tim tersebut akan sangat hebat ketika berada di atas lapangan.
“Kalau di PSCS, para pemain memiliki skill yang bagus. Ditunjang dengan suasana kekeluargaan yang sangat kental. Hal inilah yang membuat PSCS sukses seperti sekarang ini,” ujar Acong yang mengidolakan klub Chelsea.
Acong yang sudah malang melintang di dunia persepakbolaan Indonesia, sejak awal bergabung dengan PSCS sudah yakin jika tim berjuluk Laskar Nusakambangan ini akan mampu bersaing dalam kompetisi. Dia memprediksi jika PSCS di awal musim akan mampu menembus tiga besar. Namun yang terjadi justru PSCS mampu beridiri kokoh di puncak klasemen.
“Meski saat ini kita berada di puncak, tapi kita tidak boleh jumawa apalagi terlena. Perjuangan masih panjang. Mari kita berjuang semaksimal mungkin agar bisa memuaskan seluruh pecinta sepakbola di Cilacap. Dukungan suporter juga sangat kita butuhkan untuk memompa semangat tim di lapangan,” katanya.
Ia menambahkan, semua lawan yang akan dihadapi di putaran kedua nanti harus diwaspadai. Jangan sampai ada pemain yang menganggap remeh tim lawan. Sehingga semangat juang tim akan terus berkobar demi mengamankan posisi di puncak klasemen.
“Saya sangat optimis PSCS mampu menyapu bersih enam laga kandang di putaran kedua. Sementara untuk dua laga tandang, kita juga optimis mampu mencuri poin. Yang terpenting adalah berjuang dan terus berjuang. Apalagi langkah untuk menuju ke kasta tertinggi sepakbola tanah air sangat terbuka lebar,” kata pengagum Fabio Cannavaro ini.
Sering Bawa Kepiting ke Rumah
Acong yang baru musim ini membela PSCS, ternyata sangat kesemsem dengan masakan kepiting di salah satu rumah makan yang ada di pinggir Pantai Teluk Penyu Cilacap. Jika ada waktu luang, Acong seringkali mengajak teman-temannya untuk berkunjung ke rumah makan agar bisa menikmati olahan kepiting segar.
“Rasa olahan kepiting di Cilacap memang luar biasa. Rasanya yang begitu nikmat, membuat saya selalu ketagihan. Jika dalam beberapa hari saja tidak makan kepiting, rasanya seperti ada yang kurang. Sehingga apabila ada watu luang, saya pasti ke Teluk Penyu mencari kepiting,” kata Acong.
Tak inging menikmati sendiri olahan kepiting Cilacap yang begitu lezat, membuat Acong kerap membawa pulang kepiting yang sudah dimasak jika pulang ke rumahnya di Kuningan Jawa Barat. Ternyata, keluarga di rumah pun sangat menyukai olahan kepiting dari Cilacap.
“Keluarga saya ternyata sangat senang masakan kepiting dari Cilacap. Setiap kali saya pulang ke Kuningan, pasti tak pernah lupa bawa kepiting. Apalagi keluarga di rumah selalu memesannya untuk dibawakan. Jadi, selain suasana kekeluargaan di PSCS yang membuat saya betah di Cilacap, masakan kepitingnya juga membuat saya selalu teringat Cilacap jika sedang berada di Kuningan,” katanya. (amron/ bay)
Nama: Arif Syarifudin Alias Acong
TTL: Kuningan, 20-1-1981
Posisi: Stoper
Karir: Diklat Salatiga, PSIS Semarang, Persiku Kudus, PPSM Magelang, PSS Sleman, Persipon Pontianak, Persipasi Bekasi, PSS Sleman, PSCS
Namun berkat dukungan seluruh pemain maupun pelatih, debut awal yang dirasa kurang manis tersebut, berlahan mulai hilang. Kekalahan perdana ketika bertamu di PSIS, terbayar lunas saat menjalani partai tandang kedua melawan tuan rumah Persiku Kudus. Hasil positif dengan merebut tiga poin ini, kembali mengangkat moral Acong.
“Saya merasa sangat bersalah waktu itu. Namun itulah pertandingan. Saat itu teman-teman maupun pelatih langsung mensuport saya untuk bangkit. Sehingga saya pun tidak terlalu lama larut dihantui rasa bersalah. Namanya sepakbola, terkadang kesalahan yang tidak disengaja pun bisa saja terjadi. Tinggal bagaimana kita meminimalisir agar tidak terjadi kesalahan,” kata Acong kepada SatelitPost, Senin (8/4).
Acong yang berposisi sentral di jantung pertahanan PSCS, terus mendapat kepercayaan dari pelatih untuk menahan gempuran serangan-serangan lawan. Kepercayaan pelatih tersebut, tak disia-siakan oleh Acong. Ia selalu tampil brilian dalam menjaga lini pertahanan PSCS.
“Saya sangat bersyukur karena selalu jadi starter dalam setiap pertandingan. Dari delapan laga yang sudah dijalani PSCS, saya hanya absen ketika melawan Persip Pekalongan akibat akumulasi kartu. Tentunya kepercayaan yang telah diberikan pelatih, akan selalu saya jaga. Sehingga tim ini bisa selalu memetik hasil positif dalam setiap laga,” kata pria kelahiran Kuningan, 32 tahun silam.
Acong membeberkan, kondisi internal PSCS yang sangat bersahaja dan sangat kental kekeluargaannya, membuat seluruh pemain sangat nyaman. Hal inilah yang membuat pemain sangat kompak ketika berada di lapangan.
Menurut dia, sebuah tim yang dihuni pemain-pemain top sekalipun, belum tentu hebat. Namun jika sebuah tim dihuni pemain yang memiliki talenta biasa tetapi semangat kebersamannya tinggi, justru akan menjadi tim yang amat menakutkan. Apalagi jika tim dihuni pemain top didukung kondisi intelnal yang kompak, maka tim tersebut akan sangat hebat ketika berada di atas lapangan.
“Kalau di PSCS, para pemain memiliki skill yang bagus. Ditunjang dengan suasana kekeluargaan yang sangat kental. Hal inilah yang membuat PSCS sukses seperti sekarang ini,” ujar Acong yang mengidolakan klub Chelsea.
Acong yang sudah malang melintang di dunia persepakbolaan Indonesia, sejak awal bergabung dengan PSCS sudah yakin jika tim berjuluk Laskar Nusakambangan ini akan mampu bersaing dalam kompetisi. Dia memprediksi jika PSCS di awal musim akan mampu menembus tiga besar. Namun yang terjadi justru PSCS mampu beridiri kokoh di puncak klasemen.
“Meski saat ini kita berada di puncak, tapi kita tidak boleh jumawa apalagi terlena. Perjuangan masih panjang. Mari kita berjuang semaksimal mungkin agar bisa memuaskan seluruh pecinta sepakbola di Cilacap. Dukungan suporter juga sangat kita butuhkan untuk memompa semangat tim di lapangan,” katanya.
Ia menambahkan, semua lawan yang akan dihadapi di putaran kedua nanti harus diwaspadai. Jangan sampai ada pemain yang menganggap remeh tim lawan. Sehingga semangat juang tim akan terus berkobar demi mengamankan posisi di puncak klasemen.
“Saya sangat optimis PSCS mampu menyapu bersih enam laga kandang di putaran kedua. Sementara untuk dua laga tandang, kita juga optimis mampu mencuri poin. Yang terpenting adalah berjuang dan terus berjuang. Apalagi langkah untuk menuju ke kasta tertinggi sepakbola tanah air sangat terbuka lebar,” kata pengagum Fabio Cannavaro ini.
Sering Bawa Kepiting ke Rumah
Acong yang baru musim ini membela PSCS, ternyata sangat kesemsem dengan masakan kepiting di salah satu rumah makan yang ada di pinggir Pantai Teluk Penyu Cilacap. Jika ada waktu luang, Acong seringkali mengajak teman-temannya untuk berkunjung ke rumah makan agar bisa menikmati olahan kepiting segar.
“Rasa olahan kepiting di Cilacap memang luar biasa. Rasanya yang begitu nikmat, membuat saya selalu ketagihan. Jika dalam beberapa hari saja tidak makan kepiting, rasanya seperti ada yang kurang. Sehingga apabila ada watu luang, saya pasti ke Teluk Penyu mencari kepiting,” kata Acong.
Tak inging menikmati sendiri olahan kepiting Cilacap yang begitu lezat, membuat Acong kerap membawa pulang kepiting yang sudah dimasak jika pulang ke rumahnya di Kuningan Jawa Barat. Ternyata, keluarga di rumah pun sangat menyukai olahan kepiting dari Cilacap.
“Keluarga saya ternyata sangat senang masakan kepiting dari Cilacap. Setiap kali saya pulang ke Kuningan, pasti tak pernah lupa bawa kepiting. Apalagi keluarga di rumah selalu memesannya untuk dibawakan. Jadi, selain suasana kekeluargaan di PSCS yang membuat saya betah di Cilacap, masakan kepitingnya juga membuat saya selalu teringat Cilacap jika sedang berada di Kuningan,” katanya. (amron/ bay)
Nama: Arif Syarifudin Alias Acong
TTL: Kuningan, 20-1-1981
Posisi: Stoper
Karir: Diklat Salatiga, PSIS Semarang, Persiku Kudus, PPSM Magelang, PSS Sleman, Persipon Pontianak, Persipasi Bekasi, PSS Sleman, PSCS
Sumber: satelitnews.co
matur nuwun dari lanus mania kepada seluruh pemain pscs dan staff BRAVO PSCS
BalasHapus