- Ibrahim Tak Patah Arang Tembus Skuad Inti
- Ibrahim Ibnu Annas - |
Pertarungan merebut posisi starter di PSCS yang begitu ketat, tak membuat Ibrahim Ibnu Anas ciut nyali. Bahkan, meski Ibrahim jarang diturunkan menjadi starter, namun dia tetap terus berupaya tampil maksimal ketika mendapatkan kesempatan bermain.
Ibrahim menuturkan, banyaknya pemain hebat di PSCS, membuat perebutan menjadi starter sangat ketat. Dengan demikian, seluruh pemain harus berjuang maksimal demi mendapat tempat di skuad inti.
“Saya memang masih jarang diturunkan menjadi starter. Selama putaran pertama kompetisi, saya masih sering turun dari bangku cadangan. Namun hal tersebut tak membuat saya patah arang untuk terus berjuang merebut posisi di skuad inti,” kata Ibrahim.
Menurut pemain yang pernah memperkuat Persiwangi Banyuwangi sebelum hijrah ke PSCS, tidak mudah bagi seluruh pemain untuk menembus skuad inti. Selain harus bermodal skill yang mumpuni, kebugaran pemain jelang pertandingan juga menjadi pertimbangan pelatih dalam menentukan starting eleven yang akan diturunkan.
Dia menambahkan, menjadi starter dalam setiap laga kompetisi merupakan impian seluruh pemain. Namun karena stok pemain yang dimiliki setiap klub cukup banyak, menjadikan pemain paham dan mengerti jika dalam suatu pertandingan tidak menjadi pilihan utama pelatih.
“Saya dan seluruh pemain sadar betul dengan keputusan pelatih dalam meracik tim. Justru jika saya belum bisa menjadi pilihan utama, hal ini akan semakin memacu saya untuk lebih keras lagi dalam berlatih,” kata pria pemilik tinggi badan 175 sentimeter ini.
Selama putaran pertama kompetisi, lanjut pria kelahiran Sragen 25 tahun silam ini, para pemain PSCS tampil sangat luar biasa. Hal ini terbukti dengan posisi tim berjuluk Laskar Nusakambangan yang bertengger nyaman di puncak klasemen.
“Saya dan seluruh pemain siap tampil habis-habisan di putaran kedua nanti. Kita tidak ingin mengecewakan para supoter yang telah setia mendapingi tim saat bertanding. Kita berharap bisa memenangkan seluruh pertandingan untuk memuluskan langkah menuju babak selanjutnya,” ujar lelaki yang menggandrungi Real Madrid dan Cristiano Ronaldo ini.
“Saya memang masih jarang diturunkan menjadi starter. Selama putaran pertama kompetisi, saya masih sering turun dari bangku cadangan. Namun hal tersebut tak membuat saya patah arang untuk terus berjuang merebut posisi di skuad inti,” kata Ibrahim.
Menurut pemain yang pernah memperkuat Persiwangi Banyuwangi sebelum hijrah ke PSCS, tidak mudah bagi seluruh pemain untuk menembus skuad inti. Selain harus bermodal skill yang mumpuni, kebugaran pemain jelang pertandingan juga menjadi pertimbangan pelatih dalam menentukan starting eleven yang akan diturunkan.
Dia menambahkan, menjadi starter dalam setiap laga kompetisi merupakan impian seluruh pemain. Namun karena stok pemain yang dimiliki setiap klub cukup banyak, menjadikan pemain paham dan mengerti jika dalam suatu pertandingan tidak menjadi pilihan utama pelatih.
“Saya dan seluruh pemain sadar betul dengan keputusan pelatih dalam meracik tim. Justru jika saya belum bisa menjadi pilihan utama, hal ini akan semakin memacu saya untuk lebih keras lagi dalam berlatih,” kata pria pemilik tinggi badan 175 sentimeter ini.
Selama putaran pertama kompetisi, lanjut pria kelahiran Sragen 25 tahun silam ini, para pemain PSCS tampil sangat luar biasa. Hal ini terbukti dengan posisi tim berjuluk Laskar Nusakambangan yang bertengger nyaman di puncak klasemen.
“Saya dan seluruh pemain siap tampil habis-habisan di putaran kedua nanti. Kita tidak ingin mengecewakan para supoter yang telah setia mendapingi tim saat bertanding. Kita berharap bisa memenangkan seluruh pertandingan untuk memuluskan langkah menuju babak selanjutnya,” ujar lelaki yang menggandrungi Real Madrid dan Cristiano Ronaldo ini.
Penyuka Kepiting Cilacap
Saat libur latihan atau pun ketika ada waktu senggang, makan bersama dengan rekan setim adalah sesuatu yang wajib bagi Ibrahim. Lelaki yang sudah berkali-kali pindah klub ini mengatakan, di Cilacap selalu ada yang spesial dan tak pernah akan bisa dilupakan.
Meskipun dihampir semua tempat dapat dijumpai menu makanan olahan kepiting, namun bagi Ibrahim, kepiting olahan di rumah makan Pantai Teluk Penyu adalah yang paling favorit.
“Seafood di sekitar Pantai Teluk Penyu, terutama untuk olahan kepitingnya, sangat menggoda selera. Tiap kali ada kesempatan, pasti saya biasa ke sana. Selain rasanya yang enak, kepitingnya juga segar karena baru didatangkan dari nelayan,” kata Ibrahim.
Ia menambahkan, banyaknya menu spesial dan suasana kekeluargaan yang kental di dalam tim PSCS, membuat seluruh pemain betah tinggal di Cilacap. Dia pun mengaku hanya sesekali pulang ke Sragen saat libur panjang. (amron)
Nama: Ibrahim Ibnu Annas
TTL: Sragen 30 Juni 1988
Posisi: Striker
Karir: Piala Suratin Bersama Mojokerto Putra, Persis Solo U-23, Persijap Jepara, Persibangga, Persitema, Persiwon Wondama Papua, Persiwangi Banyuwangi, PSCS
TTL: Sragen 30 Juni 1988
Posisi: Striker
Karir: Piala Suratin Bersama Mojokerto Putra, Persis Solo U-23, Persijap Jepara, Persibangga, Persitema, Persiwon Wondama Papua, Persiwangi Banyuwangi, PSCS
Sumber: satelitnews.co
0 komentar:
Posting Komentar