Home » , » PSCS Hapus Predikat Jago Kandang

PSCS Hapus Predikat Jago Kandang

  • Putaran I Lampaui Target
Luar biasa hasil yang diraih PSCS Cilacap di paruh pertama kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia (LI) musim ini. Prestasi Taryono dkk  menjadi catatan penting, baik bagi klub maupun dunia sepak bola daerah, khususnya kawasan Banyumas.

Tim itu mampu bertengger di puncak klasemen sementara grup II. Padahal, di putaran I mendapat jatah kandang dua kali, sisanya tandang enam kali.

Dari enam away itu, PSCS menang tiga kali, seri dua kali. Sementara dua laga kandang dimenangkan semua. Dengan hasil itu PSCS menghapus predikat jago kandang.

Hasil itu terhitung luar biasa, karena mencari tiga poin di kadang lawan berat. Kompetisi di Indonesia juga melahirkan tim yang cenderung jago kandang. Di Divisi Utama dua musim sebelumnya (2010-2011 dan 2011-2012) PSCS hanya menang satu di luar kandang.

Tak Menyangka

Ketua Umum PSCS, H Farid Ma’ruf, mengaku tak menyangka timnya meraih hasil seperti itu. Semula pihaknya menargetkan seri di semua laga away, hanya membidik enam poin. ‘’Ternyata tim mendapat 11, karena menang tiga kali dan seri dua kali.’’

Keberhasilan meraih 11 angka di luar kandang menunjukkan pemain bermental kuat, fisik prima, teknik bagus dan strategi jitu dari Pelatih Gatot Barnowo. Di kandang maupun tandang, komposisi pemain dan cara bermain tetap. Dulu, di kandang format menyerang, tandang bertahan.

Tim juga mendapat dukungan kuat dari Bupati Tatto S Pamuji, DPRD, pengurus, suporter Laskar Nusakambangan dan warga Cilacap umumnya. Kepala daerah itu selalu menyempatkan mendampingim tim, baik di laga kandang maupun tandang.

Dari delapan laga, skuad pesisir selatan itu tujuh kali mendapat bonus. Bebungah menang lima kali @ Rp 20 juta dan seri dua kali @ Rp 15 juta, total Rp 130 juta telah dikantongi tim. Dari bonus saja bisa untuk membayar gaji pemain satu bulan. ‘’Tak masalah pemain memberi hasil signifikan.’’

Di putaran II mendatang, Cilacap membidik sapu bersih enam partai kandang. Jika sukses, poin PSCS bertambah 18 menjadi 35. Di luar kandang kembali bertekad mencuri poin. Pemain diminta waspada, jangan sampai lengah dan semua lawan harus diangap berat.

Dalam obrolan dengan Gatot Barnowo terungkap coach itu figur olahragawan sejati. Selain sepak bola, dia juga pemegang sabuk hitam (Dan I) perguruan karate kyokushinkai. Semangat dan nilai-nilai di beladiri itu dia berikan kepada pemain di lapangan hijau.

Dia ingin pemain menjadi petarung di lapangan hijau. Maksud dia, atlet memiliki semangat bertanding tinggi, tak mengenal takut dan tetap sportif. Untuk itu, tiap pemain harus berkemampuan tinggi, baik fisik, teknik maupun mental. ‘’Saya selalu belajar dan mau mendengar masukan dari siapa pun.’’

Sebelum di Cilacap, Gatot menangani berbagai tim seperti PSIM yunior dan senior, Persibas Banyumas dan membawa Persap (kini Persibangga) Purbalingga juara Divisi II nasional.

Di awal menangani PSCS, banyak yang meragukan kapasitas dia. Publik lebih mengenal Gatot sebagai eks coach tim Divisi I, sedang PSCS di level lebih tinggi, Divisi Utama.(Budi Hartono-17,15)

Sumber: suaramerdeka.com
Share this article :

1 komentar:

 
Support : PSCS Cilacap | Laskar Nusakambangan
Copyright © 2010-2015. MakSruwingNews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger