Skuad PSCS masih terlihat cukup emosianal kala berada di depan gawang lawan. Sehingga kesempatan untuk menciptakan gol sering terbuang sia-sia. Emosi para pemain ini, kini menjadi perhatian serius pelatih untuk segera dilakukan pembenahan.
Hal itu dikatakan pelatih PSCS Gatot Barnowo kepada SatelitPost, Rabu (17/4). Menurutnya, anak asuhnya masih sering terlihat sangat bernafsu saat berada di depan jala lawan. Hal itu masih sering dijumpai pada putaran pertama kompetisi Divisi Utama maupun saat beberapa kali pertandingan uji coba saat jeda kompetisi.
Dia mengatakan, jika emosi para pemain tidak terkontrol, maka bisa berimbas pada kualitas permainan yang kurang baik. Sehingga berakibat pada banyaknya peluang yang terbuang.
“Jika dengan sontekan pelan saja dapat menciptakan gol, ngapain juga harus menyepak bola dengan keras,” ujarnya.
Menurut Gatot, punggawa lini tengah PSCS juga diminta lebih berani melakukan shooting dari luar kotak penalti. Hal ini perlu dilakukan agar para pemain lini tengah mampu menciptakan peluang berbahaya saat melakukan serangan.
Gatot mengatakan, jika para gelandang sering melakukan shooting saat ada kesempatan yang tepat, maka hal itu bisa menimbulkan kepanikan bagi penjaga gawang lawan. “Ke depan, saya akan minta adik-adik agar lebih banyak menciptakan peluang melalui tembakan jarak jauh,” kata Gatot.
Ia menambahkan, strategi memaksimalkan peran para gelandang sebenarnya sudah diterapkan sejak putaran pertama bergulir. Namun hingga paruh musim, para pemain dinilai masih belum terlalu menerapkan startegi tendangan jarak jauh tersebut.
“Mulai laga perdana putaran kedua melawan Persip Pekalongan, kita instruksikan kepada adik-adik agar memanfaatkan setiap celah saat berada tidak jauh dari kotak penalti lawan. Jika ada kesempatan, adik-adik kita minta untuk melakukan shooting,” ujar Gatot. (amron)
Hal itu dikatakan pelatih PSCS Gatot Barnowo kepada SatelitPost, Rabu (17/4). Menurutnya, anak asuhnya masih sering terlihat sangat bernafsu saat berada di depan jala lawan. Hal itu masih sering dijumpai pada putaran pertama kompetisi Divisi Utama maupun saat beberapa kali pertandingan uji coba saat jeda kompetisi.
Dia mengatakan, jika emosi para pemain tidak terkontrol, maka bisa berimbas pada kualitas permainan yang kurang baik. Sehingga berakibat pada banyaknya peluang yang terbuang.
“Jika dengan sontekan pelan saja dapat menciptakan gol, ngapain juga harus menyepak bola dengan keras,” ujarnya.
Menurut Gatot, punggawa lini tengah PSCS juga diminta lebih berani melakukan shooting dari luar kotak penalti. Hal ini perlu dilakukan agar para pemain lini tengah mampu menciptakan peluang berbahaya saat melakukan serangan.
Gatot mengatakan, jika para gelandang sering melakukan shooting saat ada kesempatan yang tepat, maka hal itu bisa menimbulkan kepanikan bagi penjaga gawang lawan. “Ke depan, saya akan minta adik-adik agar lebih banyak menciptakan peluang melalui tembakan jarak jauh,” kata Gatot.
Ia menambahkan, strategi memaksimalkan peran para gelandang sebenarnya sudah diterapkan sejak putaran pertama bergulir. Namun hingga paruh musim, para pemain dinilai masih belum terlalu menerapkan startegi tendangan jarak jauh tersebut.
“Mulai laga perdana putaran kedua melawan Persip Pekalongan, kita instruksikan kepada adik-adik agar memanfaatkan setiap celah saat berada tidak jauh dari kotak penalti lawan. Jika ada kesempatan, adik-adik kita minta untuk melakukan shooting,” ujar Gatot. (amron)
Sumber: satelitnews.co
0 komentar:
Posting Komentar