Laga PSIS kontra PSCS Cilacap dalam pembuka Divisi Utama PT Liga Indonesia (PT LI) memiliki arti tersendiri bagi Catur Adi Nugroho. Kiper Utama Skuad Mahesa Jenar itu meyakini pertandingan yang akan dihelat di Stadion Jatidiri, 27 Januari mendatang akan berjalan seru.
"PSCS adalah tim yang solid dan mengedepankan kekeluargaan, saya pernah merasakannya. Namun itu masa lalu, kini saya akan berjuang sekuat tenaga untuk mengantarkan PSIS memenangi setiap laga. Salah satunya saat menjamu PSCS di laga pembuka," tegas Catur.
Bisa dikatakan, dua tim Jateng itu adalah musuh bebuyutan sejak 2010 lalu. Rekor tak pernah menang di kandang lawan menghiasi peseteruan keduanya. Dalam empat pertemuan terakhir di pertandingan resmi, PSCS dan PSIS sama-sama menggenggam dua kemenangan. Kesemuanya di kandang sendiri.
Seiring sejalan, peseteruan berlanjut saat keduanya pindah dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) ke Divisi Utama PT LI. Catur Nugroho ikut terlibat dalam persaingan itu. Pada musim 2009-2010 dia pernah berkostum PSIS. Semusim berikutnya membela Laskar Nusakambangan.
Adapun musim lalu membela Persewangi Banyuwangi sebelum kembali ke tim kebanggaan warga Kota Semarang. Pertemuan itu juga menjadi ajang reuni bagi Catur bersama mantan rekannya di PSCS Cilacap. Beberapa nama lama yang masih bertahan di antaranya, Eka Wijayanto, Tri Apmadi, Taryono.
Laga itu pun akan menarik lantaran masing-masing personel telah mengetahui karakter masing-masing. Di bawah arahan Gatot Barnowo, PSCS telah menebar ancaman bagi rival-rivalnya di Grup II. Pamer kekuatan diperlihatkan saat menjuarai turnamen segitiga Bupati Cup, beberapa waktu lalu.
PSIS yang dinahkodai Firmandoyo juga tak berdiam diri. Tiga kali uji coba telah dilakukan, tetapi hasil belum memuaskan. Firmandoyo terus menggembleng kesiapan skudnya. Fokus utama adalah meningkatkan kemampuan fisik. Yang paling membuatnya prihatin adalah ketimpangan sifik pemain muda dan senior. Dikhawatirkan, hal itu akan memengaruhi penampilan dalam bertanding.
(Hendra Setiawan/CN26)
"PSCS adalah tim yang solid dan mengedepankan kekeluargaan, saya pernah merasakannya. Namun itu masa lalu, kini saya akan berjuang sekuat tenaga untuk mengantarkan PSIS memenangi setiap laga. Salah satunya saat menjamu PSCS di laga pembuka," tegas Catur.
Bisa dikatakan, dua tim Jateng itu adalah musuh bebuyutan sejak 2010 lalu. Rekor tak pernah menang di kandang lawan menghiasi peseteruan keduanya. Dalam empat pertemuan terakhir di pertandingan resmi, PSCS dan PSIS sama-sama menggenggam dua kemenangan. Kesemuanya di kandang sendiri.
Seiring sejalan, peseteruan berlanjut saat keduanya pindah dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) ke Divisi Utama PT LI. Catur Nugroho ikut terlibat dalam persaingan itu. Pada musim 2009-2010 dia pernah berkostum PSIS. Semusim berikutnya membela Laskar Nusakambangan.
Adapun musim lalu membela Persewangi Banyuwangi sebelum kembali ke tim kebanggaan warga Kota Semarang. Pertemuan itu juga menjadi ajang reuni bagi Catur bersama mantan rekannya di PSCS Cilacap. Beberapa nama lama yang masih bertahan di antaranya, Eka Wijayanto, Tri Apmadi, Taryono.
Laga itu pun akan menarik lantaran masing-masing personel telah mengetahui karakter masing-masing. Di bawah arahan Gatot Barnowo, PSCS telah menebar ancaman bagi rival-rivalnya di Grup II. Pamer kekuatan diperlihatkan saat menjuarai turnamen segitiga Bupati Cup, beberapa waktu lalu.
PSIS yang dinahkodai Firmandoyo juga tak berdiam diri. Tiga kali uji coba telah dilakukan, tetapi hasil belum memuaskan. Firmandoyo terus menggembleng kesiapan skudnya. Fokus utama adalah meningkatkan kemampuan fisik. Yang paling membuatnya prihatin adalah ketimpangan sifik pemain muda dan senior. Dikhawatirkan, hal itu akan memengaruhi penampilan dalam bertanding.
(Hendra Setiawan/CN26)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar