"Dari total kebutuhan tersebut, saat ini kami baru mengantongi sekitar Rp500 juta. Itu merupakan sisa kompetisi musim lalu," kata Ketua Harian PSCS Cilacap Farid Ma'ruf di Cilacap, Selasa.
Oleh karena kekurangan dana yang sangat besar itu, kata dia, manajemen PSCS Cilacap harus bekerja keras untuk mengatasinya. Sejak musim kompetisi lalu, biaya sepak bola tidak lagi didukung oleh pemerintah atau APBD.
"Sejak tanpa dukungan APBD, semua klub sepak bola termasuk PSCS Cilacap harus memenuhi kebutuhan dananya sendiri," kata dia menegaskan.
Kendati demikian, dia mengaku optimistis kekurangan dana tersebut bisa segera tercukupi sehingga PSCS Cilacap dipastikan tetap dapat mengikuti Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama 2013.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan di Cilacap terkait kekurangan dana tersebut.
"Mudah-mudahan kekurangan biaya dapat ditopang oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Cilacap," katanya.
Dalam hal ini, dia mengharapkan PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap tetap memberikan dukungan seperti yang pernah dilakukan pada musim kompetisi 2011-2012.
Pihaknya juga masih mengharapkan dukungan dari Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, pabrik gula rafinasi, PT Pelindo Tanjung Intan, PLTU Karangkandri, PT Pangan Mas Inti Persada, dan perusahaan lainnya.
"Jika perusahaan yang ada berkontribusi, secara otomatis persoalan anggaran untuk PSCS dapat teratasi," kata Farid.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: antarajateng.com
0 komentar:
Posting Komentar